
Awalnya saya pikir membuat keputusan ini akan sangat sulit, nyatanya tidak seperti yang saya bayangkan. Bahkan terkesan tanpa mikir sama sekali.
Dimulai dari teman kerja yang bolos kerja hanya karena malas di saat saya mengendarai motor pelan-pelan agar datang terlambat dan kemudian terlambat, kami sepakat untuk mengundurkan diri. Teman saya itu resign hari Selasa, sementara saya dengan kedua teman saya hari Rabunya.
Padahal waktu itu kami telah menunggu dua bulan lebih agar bisa bekerja, setelah hari-hari yang sulit itu kami justru dihadapkan lagi dengan hari yang makin sulit di mana makin banyak tekanan, ketidakcocokan bahkan kami merasa akan jadi gila jika terus berada di sana. Karenanya kami mengundurkan diri.
Di tempat kerja, orang yang sudah kami anggap seperti ayah kami sendiri, Pak Otong, terlihat sedih. Mungkin karena kami datang bersamaan. Tapi selain beliau dan kawan-kawan kami yang tersisa juga kenangan-kenangan di dalamnya, sudah tidak ada lagi yang dapat diharapkan dari tempat itu. Bahan pun tidak kunjung datang, pertanda bahwa akan berlangsungnya libur lagi yang bahkan lebih panjang lagi.
keputusan yang tepat. semoga mendapatkan yang lebih baik ya.
SukaSuka
Terima kasih🤗
SukaSuka