
Sebelum pengumuman naskah terpilih, penanggung jawab event sudah bilang kalau ada yang akan dimuat seluruhnya (20 puisi), ada yang cuma beberapa bahkan ada yang satu puisi saja. Di sini kamu benar-benar tidak menyangka bahwa yang dimuat seluruhnya itu adalah naskah milik kamu sendiri. Kamu bahkan yakin ada banyak naskah yang lebih bagus lagi selain milik kamu.
Event itu adalah event gabut imbas awal-awal kemunculan corona. Kamu diharuskan menulis puisi setiap hari selama dua puluh hari bertema religi.
Judul pada buku ini diambil dari puisi karya Syaiful Hadi dengan judul yang sama. Puisinya sangat bagus. Inti puisi itu adalah, orang akan datang pada Tuhan hanya ketika mereka butuh. Orang akan melupakan Tuhan saat keinginan mereka telah dikabulkan. Di sini Tuhan benar-benar seperti sampah. Padahal sebenarnya yang sampah itu adalah manusia itu sendiri, sampah itu adalah kita.
Selain menyukai puisi karya saya sendiri, di buku ini saya paling suka puisi-puisi karya MD Wahyana dan Syaiful Hadi.