Diposkan pada Cerpen, Cinta, Dongeng, Love, Tak Berkategori

Cinta Yang Terlambat

✳✳✳Bandung 2004✳✳✳

Ayu tetap nekad mengikuti andra meski tak sedikitpun andra menghiraukannya. Andra tetap berpegang teguh pada keputusannya untuk meninggalkan ayu beserta kota kelahirannya ini untuk pergi ke kota lain. Andra menjadi sangat marah ketika melihat ayu sedang duduk berduaan dengan ryan mantan pacarnya.

Malam itu andra mendapat sebuah sms dari ayu

“ndra,bisa ketemuan sekarang gak di tempat biasa. Aku mau tunjukin sesuatu ke kamu. Please datang! Kali ini aja.” kata ayu di smsnya.
“Ya” jawab andra.

Belakangan ini hubungan mereka terbilang tidak baik,mereka sering bertengkar hebat. Bahkan mereka tidak terlihat sama sekali seperti sepasang kekasih.
Ia-pun lalu berangkat menuju tempat biasa mereka berdua. Yaitu di sebuah taman dekat sebuah danau.

“Mungkin,inilah saatnya untuk memperbaiki hubungan ini. Mungkin ini saatnya untuk minta maaf sama ayu” kata andi dalam hati.

Dengan scooter miliknya andra melaju menuju taman itu dan tidak butuh waktu lama ia-pun sampai.

Di taman

“Yan,makasih ya kamu udah mau dengerin curhat aku” kata ayu.
“Iya yu,pokoknya kalau kamu ada masalah kamu bisa kok cerita sama aku. Yah walaupun kita bukan pacar lagi tapi kita tetap sahabat seperti dulu.” kata ryan.
“Makasih” kata ayu.

Ayu bersandar pada bahu ryan,sekedar untuk melepaskan beban nya sejenak.
Namun,di belakang mereka sudah ada andra. Ia berdiri kaku,matanya berkaca kaca,bahkan bunga yang di gengamannya tanpa sadar terjatuh.

“Bagus,jadi ini yang mau kamu tunjukin,kamu mau nunjukin kalau kamu balikan lagi sama mantan kamu!!!” kata andra sangat marah.
“Ini gak seperti yang kamu lihat ndra” kata ayu mencoba menjelaskan.
“Iya ndra,lagian kita cuma ngobrol biasa aja kok” tambah ryan.
“Diam kalian! Gue gak percaya lagi sama kata kata kalian” andra semakin marah.
“Ndra…” ayu memegang tangan andra.

Namun andra melemparnya dan pergi meninggalkan mereka.

“Ndra…dengerin penjelasan aku dulu. Ndra…Andra…..” ayu berteriak kencang.

Dengan perasaan kecewa dan hati yang sudah hancur berkeping keping andra meninggalkan tempat itu. Tempat yang dulu menjadi tempat favouritnya kini menjadi tempat yang paling ia benci.
Sejak peristiwa malam itu andra tidak pernah terlihat lagi di sekolahnya,ia seperti menghilang di telan bumi. Ayu semakin sedih,belakangan ini ia sering menyendiri dan melamun.
Ryan yang melihat ayu sedang melamun lalu menghampiri ayu. Ryan duduk di dekat ayu.

“Yu,aku minta maaf ya. Semua ini salahku,coba aja malam itu aku gak lihat kamu di taman. Pasti kejadian nya gak bakal kaya gini. Andra gak bakalan salah faham seperti ini. Maaf ya yu” kata ryan.

“Gak yan,ini bukan salah kamu.” ayu mencoba tersenyum walau ia tenggah menangis.

“Ayu adalah wanita yang hebat,ia tetap bisa tersenyum meski ia sedang dalam keadaan teramat sedih sekalipun” kata ryan dalam hati.

Di sela sela pembicaraan itu tiba tiba ada seorang menghampiri mereka. Ia adalah ratna salah satu teman sekelas mereka.

“Yu,kamu udah denger kabar tentang andra?” tanya ratna berkata dengan sangat hati hati.

Ayu pun kaget lalu mengusap air matanya dan melihat ke arah ratna.

“Emang andra kenapa na?” tanya ayu.
“Kata anak anak kelas sebelah hari ini andra dan keluarganya akan pindah ke luar kota” kata ratna.
“Apa!!!” ayu kaget. Dan air matanya kembali mengalir. Bahkan lebih deras dari sebelumnya.

Sontak saat itu juga ayu bergegas pergi dan meninggalkan ryan dan ratna. Ia bermaksud untuk pergi ke rumah andra. Melihat hal itu mereka segera mengejar ayu dan untunglah masih terkejar.

“Yu,biar aku anterin” kata ryan.
“Iya yu biar ryan sama aku anterin kamu ya” kata ratna.

Ayu hanya mengangguk.

Mereka pun melaju dari sekolahan mereka ke rumah andra menggunakan mobil ryan. Dalam perjalanan ayu tampak gelisah,tak pernah sekalipun air matanya berhenti mengalir.

“Cepetan pak!!!” kata ayu menyuruh sopir ryan agar lebih cepat.
“Sabar yu” kata ratna.
“Gimana kalau andra udah pergi na” air matanya mengalir semakin deras”

Ratna memeluk tubuh ayu berharap itu bisa sedikit menenangkannya.
Beberapa menit kemudian,mereka sampai dirumah andra. Namun,sepertinya rumah itu kosong. Mereka memanggil manggil nama “andra” namun tak pernah ada jawaban. Tak ada satu orangpun yang keluar.
Salah satu tetangga yang melihat hal itu lalu mendekati mereka. Kemudian,ia berkata…

“cari siapa ya?”
“Cari andra pak.” jawab ryan.
“Oh andra,ia dan keluarganya baru saja berangkat ke stasiun.” kata tetangga itu.
“Apa!!! Jadi sudah berangkat ya?” kata ayu sambil menangis tersedu sedu.

Tiba-tiba ayu jatuh,ia pingsan. Ratna dan ryan membawa mereka ke mobil ryan. Lalu mereka bergegas menuju ke stasiun.
Di perjalanan ayu sempat tersadar dan memanggil nama “andra” lalu kembali menangis.

Beberapa menit kemudian…

Mereka telah sampai di stasiun. Kini mereka bertiga berpencar untuk mencari andra dan keluarganya.
Dari ketiga orang tersebut hanya ayu yang berhasil menemukan andra.

“Andra…!!!” ayu berteriak memanggil nama andra.
Andrapun menoleh. Ayu berlari ke arah andra,dan kini mereka saling berhadapan.
Lagi lagi ayu menangis.
“Ndra…tolong!!! Dengerin dulu penjelasan aku” kata ayu.
“Penjelasan apa yu? Hubungan kita udah hancur,mulai sekarang aku bukan siapa siapa kamu lagi. Mulai sekarang anggap saja kita tidak pernah kenal,anggap kita tidak pernah bertemu!” kata andra.

Andra pun lalu melanjutan perjalanannya menuju pintu kereta.

Dan ayu tetap mengikuti andra meski andra memghiraukannya.

“Ndra…andra” ayu memanggil andra.
“Andra…dengerin penjelasan aku”
“Ndra…aku mohon!!!”
“Andra…”

Ayu jatuh pingsan,ryan dan ratna yang melihatnya lalu segera membawanya ke mobil untuk segera mereka bawa ke rumah sakit.

“Ndra…andra…” ayu merintih lemas.
“Kamu tenang dulu yu! Kamu belum pulih.” kata ratna.
“Andra dimana na?” tanya ayu.
“Andra udah pergi yu” jawab ratna.
“Gak…gak…gak…..!!! Andra gak boleh pergi na,andra harus dengerin penjelasan aku dulu” kata ayu.

Ayupun kembali menangis,ratna hanya bisa memeluknya.

✳sementara itu,

Andra telah sampai di jogja…

Ternyata andra dan keluarganya pindah ke jogja. Andra akan kuliah di salah satu universitas ternama disini. Sementara ayahnya meneruskan bekerja di kantor cabang-nya yang ada disini.

✳beberapa tahun kemudian

Andra pulang ke bandung dan tinggal di rumah lamanya.
Mendengar kabar itu ryan dan dan ratna segera ke rumah andra.

“Tok…tok…tok…!!! Assalamu’alaikum?” terdengar suara ketukan pintu.

Dan andra yang sedang menonton tv pun keluar untuk melihat siapa yang datang itu.

“Hi ndra…!!!” sapa ryan.
“Ryan…” kata andra.
“Hi andra…” sapa ratna.
“Ratna…kalian,jadi…” kata andra benggong.

Ryan dan ratna tampak berpegangan tangan hingga membuat andra benggong.

“Iya ndra kita udah nikah” kata ryan.
“Kok gak kabar kabar sih?” tanya andra.
“Ya maaf,lagipula acaranya sederhana aja kok.” kata ryan.
“Ya udah,masuk dulu yuk!” kata andra.

Mereka pun masuk.
Dan mereka saling berbincang-bincang,yah… Selayaknya seorang sahabat yang sudah lama tidak bertemu.

Disela sela pembicaraan mereka…

“Ndra…!” kata ratna.
“Iya na” kata andra.
“Sebenarnya kami mau memberikan ini… Buku ini adalah buku hariannya ayu. ayu berpesan,ia menyuruhku agar memberikan buku ini jika suatu saat kamu kembali ke jakarta.” kata ratna sambil memberikan sebuah buku.

Andra menerima buku itu.

“Dan satu lagi ndra,ayu sudah meninggal.” kata ratna.
“Apa!!!” andra kaget.
“Maaf ya kami juga tak memberitahukan hal ini padamu,habisnya kami tak tahu kau ada dimana. Sedangkan semua kontakmu tidak bisa di hubungi.” kata ryan.

Seketika suasana menjadi hening,
Lalu percakapan itu berarkhir begitu saja.

“Ya sudah kami pulang dulu ya ndra” kata ryan.
“Ya,hati hati di jalan ya kalian.” kata andra.

Andra kemudian mengantar mereka sampai gerbang depan rumah.
Kemudian ia masuk lagi lalu membaca buku itu.
Satu persatu lembar demi lembar ia baca.
Itu hanya buku harian biasa,sampai pada akhirnya di tengah halaman.

“Juni 2004

Ya Tuhan,
Tolong tunjukan pada andra yang sebenarnya,jangan biarkan ia membenciku,jangan biarkan ia memutuskan cinta ini.
Andai ia tahu,
Aku dan ryan bukan-lah sepasang kekasih seperti yang ia kira.
Kami hanya sepasang sahabat yang tak akan pernah bisa di pisahkan oleh hal apapun juga.
Karena kita sudah bersahabat dari kecil.
Bahkan jauh…sebelum aku mengenal andra,orang yang paling aku cintai.
Tuhan,Jika saja andra tahu,aku sangat mencintainya. Sampai kapanpun tetap mencintainya.
Dan jika saja andra mau mendengar penjelasanlu,pasti semua ini tidak akan terjadi. Kami sudah berpisah.
Tuhan,lalu kenapa kau beri aku penyakit ini? Kenapa begitu cepat aku harus kembali padamu? Kenapa?
Tuhan,sebelum aku mati. biarkanlah aku untuk bertemu dengan andra walau sekali saja. Aku hanya ingin mengatakan kalau aku sangat mencintainya.”

Tanggal itu adalah tanggal saat andra meninggalkan kota bandung dulu. Saat ia dan ayu berpisah.

Andra meneteskan air mata,dan menyesali perbuatannya dulu.

Keesokan harinya,

Andra mengunjungi makam ayu,di antar oleh ryan dan ratna.

“Yu,maaf dulu aku niggalin kamu. Maaf kalau aku sudah salah faham,maaf kalau aku ini bodoh. Maaf!
Yu,aku hargai cinta sejati kamu. Dan sebenarnya aku juga sangat mencintai kamu. Tapi sayang,sepertinya cinta ini sudah terlambat ya? Mungkin kita akan bersatu lagi suatu hari nanti. Di alam yang tlah kamu singgahi kini.
Kini aku hanya bisa mendoakanmu agar kamu tenang disisinya. Amin.” kata andra sambil menangis.

“Yu,lihatlah kini sahabatmu sudah punya istri. Dan istrinya adalah aku sendiri.” kata ratna.

“Yu,sampai kapanpun kita tetap sahabat. Semoga kamu bahagia disana. Amin.” kata ryan yang sedari tadi matanya berkaca kaca.

Mereka lalu pergi meninggalkan pemakaman itu.

Selesai.

Penulis:

Memiliki nama asli Aris Setiyanto, lahir 12 Juni 1996. Buku puisinya, Lelaki yang Bernyanyi Ketika Pesawat Melintas(2020) dan Ketika Angin Berembus(2021). Karyanya termuat di; Koran Purworejo, Koran BMR FOX, Harian Sinar Indonesia Baru, Radar Pekalongan, Harian Bhirawa, Bangka Pos, Radar Madiun, Harian Nusa Bali, Harian Waspada dll

4 tanggapan untuk “Cinta Yang Terlambat

Tinggalkan komentar